1) Insentif untuk marketing ditetapkan berjenjang:
pencapaian 100% target mendapatkan 100% insentif
pencapaian 101-110% target mendapatkan 110% insentif
pencapaian >100% target mendapatkan 120% insentif
Besar % insentif terserah Anda, demikian pula Rupiahnya tergantung posisi.
Biasanya kita bandingkan dengan karyawan lain non marketing/sales yang selevel.
Misalkan karyawan lain mendapatkan gaji Rp 2 juta/bulan, marketing/sales hanya mendapatkan Rp 1,8 juta/bulan. Tetapi bila ia bisa mencapai target 100% maka akan mendapatkan insentif Rp 500.000, atau Rp 300.000 lebih banyak daripada karyawan lain. Tentu saja bisa dibuat variasi misalkan hanya mencapai target 90% mendapatkan insentife Rp xxxxx, ager Take Home Pay dia tidak lebih buruk daripada karyawan lain.
Di samping target per bulan, bisa pulan ditambahkan target kuartalan, semesteran dan tahunan sebagai bonus.
Misalkan bila target per kuartal mencapai 100% ia akan mendapatkan insentif Rp 500.000 lagi dan bila target tahunan mencapai 100% ia berhak mendapatkan bonus tambahan Rp 1juta plus ikut sales meeting di Bali. Jadi apabila selama setahun ia mencapai target terus berarti total insentif + bonus yang ia terima:
12 x Rp 500.000 + 4 x Rp 500.000 + 1 x Rp 1.000.000 = Rp 9.000.000.
Gaji standar: 12 x Rp 1.800.000 = Rp 21.600.000
Total income per tahun = Rp 30.600.000
Bandingkan dengan karyawan lain yg mendapat Rp 24juta per tahun, berarti sales/marketing yang mencapai target terus akan menikmati 27,5% penghasilan di atas rata2.
2) Penetapan target bisa bervariasi, misalnya:
- berdasarkan total volume atau total rupiah
- penambahan jalur distribusi
- kenaikan penjualan akibat program promosi
- pencapaian strike
- dll.
3) Untuk management pusat, kepala cabang, dll, yang berhubungan dengan sales /marketing harus dilihat hirarkinya. Tentunya semakin atas semakin besar tanggungjawabnya dan bonus yang diterima secara rupiah harus lebih besar.Tetapi biasanya bonus bagi management ditentukan berdasarkan pencapaian per kuartal, semester atau setahun.
4) Untuk management pusat, kepala cabang, dll yang tidak berhubungan dengan sales/marketing biasanya dibuatkan target2 tertentu yang dikenal sebagai KPI (Key Performance Indikator). Misalnya:
Kepala Cabang - KPI berdasarkan target penjualan, penerbitan invoice, collection, biaya operasi, stok akhir tahun, dll.
Finance - KPI berdasarkan account receivable / payble, tax, dll.
Production - KPI berdasarkan target produksi, working capital, biaya produksi, labor turn over, dll.
Besarnya bonus bisa dibuat berdasarkan persentase pencapaian x 3 bulan gaji misalnya.
Saran saya paling baik Anda lihat pengalaman tahun2 sebelumnya atau benchmarking ke perusahaan sejenis sebelum mendisain program insentif dan bonus.
pencapaian 100% target mendapatkan 100% insentif
pencapaian 101-110% target mendapatkan 110% insentif
pencapaian >100% target mendapatkan 120% insentif
Besar % insentif terserah Anda, demikian pula Rupiahnya tergantung posisi.
Biasanya kita bandingkan dengan karyawan lain non marketing/sales yang selevel.
Misalkan karyawan lain mendapatkan gaji Rp 2 juta/bulan, marketing/sales hanya mendapatkan Rp 1,8 juta/bulan. Tetapi bila ia bisa mencapai target 100% maka akan mendapatkan insentif Rp 500.000, atau Rp 300.000 lebih banyak daripada karyawan lain. Tentu saja bisa dibuat variasi misalkan hanya mencapai target 90% mendapatkan insentife Rp xxxxx, ager Take Home Pay dia tidak lebih buruk daripada karyawan lain.
Di samping target per bulan, bisa pulan ditambahkan target kuartalan, semesteran dan tahunan sebagai bonus.
Misalkan bila target per kuartal mencapai 100% ia akan mendapatkan insentif Rp 500.000 lagi dan bila target tahunan mencapai 100% ia berhak mendapatkan bonus tambahan Rp 1juta plus ikut sales meeting di Bali. Jadi apabila selama setahun ia mencapai target terus berarti total insentif + bonus yang ia terima:
12 x Rp 500.000 + 4 x Rp 500.000 + 1 x Rp 1.000.000 = Rp 9.000.000.
Gaji standar: 12 x Rp 1.800.000 = Rp 21.600.000
Total income per tahun = Rp 30.600.000
Bandingkan dengan karyawan lain yg mendapat Rp 24juta per tahun, berarti sales/marketing yang mencapai target terus akan menikmati 27,5% penghasilan di atas rata2.
2) Penetapan target bisa bervariasi, misalnya:
- berdasarkan total volume atau total rupiah
- penambahan jalur distribusi
- kenaikan penjualan akibat program promosi
- pencapaian strike
- dll.
3) Untuk management pusat, kepala cabang, dll, yang berhubungan dengan sales /marketing harus dilihat hirarkinya. Tentunya semakin atas semakin besar tanggungjawabnya dan bonus yang diterima secara rupiah harus lebih besar.Tetapi biasanya bonus bagi management ditentukan berdasarkan pencapaian per kuartal, semester atau setahun.
4) Untuk management pusat, kepala cabang, dll yang tidak berhubungan dengan sales/marketing biasanya dibuatkan target2 tertentu yang dikenal sebagai KPI (Key Performance Indikator). Misalnya:
Kepala Cabang - KPI berdasarkan target penjualan, penerbitan invoice, collection, biaya operasi, stok akhir tahun, dll.
Finance - KPI berdasarkan account receivable / payble, tax, dll.
Production - KPI berdasarkan target produksi, working capital, biaya produksi, labor turn over, dll.
Besarnya bonus bisa dibuat berdasarkan persentase pencapaian x 3 bulan gaji misalnya.
Saran saya paling baik Anda lihat pengalaman tahun2 sebelumnya atau benchmarking ke perusahaan sejenis sebelum mendisain program insentif dan bonus.
+ komentar + 2 komentar
sangat membantu, untuk evaluasi umk yang naiknya membumbung tinggi
sangat membantu, untuk evaluasi umk yang naiknya membumbung tinggi
Posting Komentar